12.29.2009

My Wishes : Antara Doa dan Harapan




Menjelang akhir tahun 2009 dan siap memasuki tahun baru 2010.
Bukan karena menjelang akhir tahun, waktu yang tepat untuk mengevaluasi diri
tetapi disebabkan karena akhir tahun merupakan ulang tahun ku

Tak perlu ada pesta gegap gempita
tak perlu ada tepuk tangan sorak gembira
atau nyanyian happy birthday untukku


Umur hanyalah sebuah angka
tapi bukan berarti tanpa makna
bagaimana dengan bertambahnya umur
seseorang semakin bijaksana dalam menyikapi hidup

Terlalu banyak mimpi yang belum diraih
terlalu banyak rencana yang belum terwujud
bagaimana aku bisa melalukan revolusi diri agar menjadi lebih baik?

Semoga tahun 2010 menjadi lebih baik dari tahun 2009. Dan semoga segala cita-cita, mimpi akan terwujud di tahun depan. Happy New Year 2010.

12.15.2009

Pada Langit Aku Bercerita





Semilir angin berhembus
berbisik lembut pada dahan yang kering
sekelebat, lalu dia pergi
tanpa jejak

Langit malam ini sama dengan malam yang lalu
tapi perasaan mendung tak kuat menahan tangis

Hingga diam dan tangis tak mampu lagi kau pahami,
lalu pada langitlah aku akan bercerita


Aku bagaikan debu bagimu
sehingga kau mengabaikanku
bahkan tak mampu lagi kau rasakan dinginnya hati

Di hening malam aku berjalan
tertatih..
dan terjatuh pada cinta yang gila

Cinta, yang membuat aku terpukau akan kilaunya
cinta yang kembali mengguncangkan jiwaku
dan tak mampu aku menahan debarannya
tapi aku hanya menemukan bayangmu
Hanya bayangmu

Cinta, dimanakah aku menemukanmu?
Beri aku rasa...
Maknai aku keindahannya...


Gambar diambil dari sini

12.06.2009

Ini Medan, Bung!

Slogan "Ini Medan, Bung" memang mencerminkan sifat orang Medan yang terus terang, apa adanya, tanpa basa basi, to the point. Walau nada bicaranya terdengar kasar, dan cepat tetapi mereka mengungkapkan apa adanya. Apa yang tercetus di hati, itulah yang keluar dari bibir mereka.

Walaupun kota Medan berada di tanah batak, Sumatera Utara, bukan berarti Medan identik dengan orang Batak. Medan merupakan salah satu kota multikultural di Indonesia.


Di Medan banyak orang Padang, Jawa, Aceh,Batak, China dan India. India? Ya! India.
Bahkan ada nama daerah Kampung Keling atau Kampung Madras (salah satu nama daerah di India). Mungkin mereka dari daerah di India sono.

Etnis Cina disana juga ga kalah banyak. Bahkan mereka terkesan ekslusif. Selain tidak mau berbaur (jarang sekali ada yang mau berbaur) dengan warga pribumi. Mereka juga menggunakan bahasa Cina dalam percakapan sehari-hari.

Walau warganya multikultural, kehidupan toleransi di Medan sangat baik. Jarang sekali kita mendengar perpecahan antar etnis. Mereka sudah terbiasa dengan keragaman.

Kalau singgah ke Medan,jangan sampai hilang kesempatan untuk mencicipi makanan khas Medan. Wuih....enak-enak tenan. Ada lontong sayur, sate kerang, mie ayam, Burger Paris, Mie Aceh..wah...banyak lagi.

Selain itu, walau bahasa yang digunakan bahasa Indonesia, tetap saja ada makna kata-kata yang berbeda. Misalnya:

kereta = sepeda motor
kerabu = anting
motor = mobil
sudako = angkot
kelen = kalian
doorsmer = cuci motor atau mobil

pajak = pasar

Jangan salah bicara ya kalo sampai di Medan ^_^

So, jangan ragu untuk katakan "Ini Medan, Bung!"