Pages - Menu
▼
10.23.2012
Pandangan Pertama
Di sebuah gerbong kereta api yg penuh, seorang pemuda berusia ± 24 tahun melepaskan pandangannya melalui jendela. Ia begitu takjub melihat pemandangan sekitarnya. Dengan girang, ia berteriak dan berkata kepada ayahnya :
”Ayah, coba lihat, pohon2 itu … mereka berjalan menyusul kita”.
Si ayah hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala dengan wajah yg tidak kurang cerianya. Ia begitu bahagia mendengar celoteh putranya.
Disamping si pemuda, ada sepasang suami-istri yang mengamati tingkah si pemuda yang bersifat kekanak-kanakan. Mereka berdua merasa sangat risih. Kereta terus berlalu, (tidak lama) si pemuda kembali berteriak :
“Ayah, lihat itu, itu awan kan…? Lihat… mereka ikut berjalan bersama kita juga…”
Ayahnya tersenyum lagi menunjukkan kebahagiaan.
Dua orang suami-istri disamping si pemuda tidak mampu menahan diri, akhirnya mereka berkata kepada ayah si pemuda :
“Kenapa tidak membawa anak anda ini ke dokter jiwa ?”
Sejenak, ayah si pemuda terdiam. Lalu menjawab : “Kami baru saja kembali dari rumah sakit. Anakku ini menderita kebutaan semenjak lahir. Tadi ia baru dioperasi dan hari ini adalah hari pertama dia bisa melihat dunia dengan matanya”
Pasangan suami itu pun terdiam seribu bahasa.
#Setiap orang mempunyai cerita hidup masing-masing, oleh karena itu jangan memvonis seseorang dengan apa yang spontanitas dilihat dan dengar. Barangkali bila mengetahui kondisi sebenarnya kita akan tercengang. Maka PERLU BERPIKIR SEBELUM BERKATA & BERTINDAK.
Dan orang-orang seperti suami istri itu banyak sekali di sekeliling kita Mbak..Mereka yg merasa lebih tahu apa yg seharusnya kita katakan maupun rasakan :)
ReplyDeletewow
ReplyDeletesuka sama si ayah yang bertahan dengan lembut dan murah hati. menjawab dengan jujur.
ReplyDeleteSaya bisa merasakan bagaimana bahagianya pemuda itu ketika matanya bisa melihat keindahan alam ciptaan Tuhan.
ReplyDeleteKadang kita sering berkomentar tanpa terlebih dahulu memahami situasinya.
Terima kasih atas artikelnya yang penuh makna ini.
Salam hangat dari Surabaya
saya udah beberapa kali membaca artikel ini mbak dari beberapa blogger senior sebelum saya mulai ngeblog.. dan kisahnya sangat bagus, mengetuk hati..
ReplyDeletebenar sekali kalau kita jangan pernah memvonis seseorang hanya dari penglitan sekilas dan mendengar sekejab.. karena kita tidak pernah tau alasan mengapa orang tersebut berbuat demikian. Lebih baik bertanya dari pada memvonis dengan kejam :D
Haiiikks ini membuka mata bgt, baru baca, tp hari ini dr bw banyak diingetin soal don't judge sejak awal. cari tau dl baru kemudian mengerti
ReplyDeleteblind judge itu emank menyakitkan yah,
ReplyDeleteuntung aja bpk itu ttp ramah jawabnya
kalo itu aku udah nyolot LOL
Terkadang, tanpa sadar saya pun judgement begitu kepada sesuatu yang dilihat baru, baru dilihat baru diketahui tanpa bertanya lebih dulu
ReplyDeleteMakasih sharenya Mbak Is :)
jadi teringat masa lalu
ReplyDeletebetoolll sekali, nasehat yg indah. terima kasih
ReplyDeleteSpeechless.. Suka banget dg quote diatas. Terima kasih sudah berbagi mbak :)
ReplyDeleteSpeechless.. Suka banget dg quote diatas. Terima kasih sudah berbagi mbak :)
ReplyDeleteSpeechless.. Suka banget dg quote diatas. Terima kasih sudah berbagi mbak :)
ReplyDeletejadi teringat masa saat saya dulu dicemooh. padahal, mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
ReplyDeletetulisanya benar-benar merupakan gambaran dunia nyata yang sering terjadi. thanks
TFS..
ReplyDeletemakasih juga udh berkunjung
Selamat malam....
ReplyDeleteBlogwalking ya keluarga bloggerku...
Main-main ke blog baruku...
www.plumblush.blogspot.com
terutama teman-teman yang suka dandan, yang mau belajar dandan.. minggu depan mau bagi-bagi alat makeup gratis nih....
ditunggu kehadirannya di rumah baruku....
-N-
nasihat yg bagus...
ReplyDeletesaya nitip follower ya kawan.
kl berkenan follow blk ya...:D
makasih kawan salam sukses.