Hari ini, tertanggal 22 Juni 2011, saya mengucapkan Selamat Dirgahayu Jakarta ke 484. Twitter, Facebook hari ini dipenuhi dengan ucapan Selamat Ulang tahun Jakarta. Bagimana wajah Jakarta hari ini?
Hari ini, seperti biasa, Jakarta tetap macet. Malah biasanya, Lenteng Agung yang biasa saya lewati lengang, hari ini menjadi macet. Macet di Jakarta ini merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi Jakarta. Gak heran, kalo kepuasan penikmat jalan di Jakarta adalah yang terendah di dunia.
Buat saya, pekerja yang mencari nafkah di Jakarta, macet merupakan masalah besar yang harus dihadapi sehari-hari. Menjadi serba salah. Mau naik kendaraan pribadi, harga minyak mau dinaikkan, kalo mau naik kereta api, harus rela berdempet dempetan atau kecopetan sekalian. Mau naik angkutan umum, juga harus bersedia dempet dempetan di tengah gemuruh asap knalpot hitam. uff....
Oh Jakarta, masalah transportasi massal memang menjadi masalah pelik. Seharusnya di umurmu yang sudah 484 tahun, Jakarta sudah punya transportasi massal yang nyaman, murah dan cepat. Kebanyang dong, Kuala Lumpur dan Singapore aja sudah punya MRT (Mass rapid Transit). Negara tetangga yang tingkat ekonominya beda-beda tipis sama kita. Apakah ini mimpi tingkat tinggi? Ayo dong Pak Gubernur, wujudkan mimpi ini. Dikau akan dikenang sepanjang masa #halah!
Tapi dilain sisi, Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia memang menampilkan dirinya sebagai kota metropolitan. Lihat saja gedung-gedung tinggi yang ada di pusat perkantoran Kuningan dan Sudirman. Dan mall-mall keren nan mewah yang ada di pusat kota. Gak kalah sama yang di Singapore! Serta adanya jalan layang yang bertingkat-tingkat membuat kota Jakarta menjadi kota sibuk. Walaupun ditengah kolong jembatan layang itu banyak sekali rumah kumuh yang berdiri. *sigh*
By the Way, apapun wajah Jakarta kelak, patutnya kita mengucapkan Dirgahayu Jakarta. Semoga menjadi kota metropolitan yang berbudaya dan bebas macet!
Gambar diambil dari sini