Terakhir saya ke Malaysia sekitar 6 tahun yang lalu, ketika saya masih tinggal di Medan. Jarak Medan - Malaysia memang relatif dekat membuat saya dan keluarga sering jalan-jalan kesana daripada ke Jakarta. Ongkos ke Penang lebih murah daripada ke Jakarta. Apalagi kakak saya yang dulu sering sakit selalu berobat ke Penang. Pulau Penang yang berdekatan dengan pulau Sumatera memang terkenal dengan rumah sakit dan dokter yang kompeten dan terpercaya. Tak heran, banyak orang Medan dan Aceh yang berobat kesana. Jarak dan biaya yang tidak terlalu mahal menjadi alasan mengapa Penang menjadi tempat pengobatan favorit.
Seiring dengan mulai sembuhnya kakak saya, perjalanan ke Penang pun berkurang. Selain itu, saya tinggal di Jakarta yang jaraknya relatif jauh dengan Penang. Jadilah sudah 6 tahun saya tidak main kesana. Biasanya dulu, perjalanan berobat ini disambung ke Kuala Lumpur, ibukota Negara Malaysia. Jadi berobat sambil jalan-jalan :)
Tahun 2012 ini, saya mendapat kesempatan tugas dari kantor untuk menghadiri pertemuan internasional di Kuala Lumpur. Tentunya momen ini tidak saya sia-siakan buat sekalian jalan-jalan! Kebetulan selesai acaranya hari Jumat, maka masih ada Sabtu dan Minggu untuk menikmati weekend disana.
Saya pun menghubungi sodara saya yang sudah lama tinggal di Kuala Lumpur. Dari etek saya ini saya baru tau kalo ternyata banyak sodara saya yang tinggal disana. Karena sudah berpuluh tahun tinggal disana, saya tidak kenal dengan mereka. Apalagi mereka memang sudah menjadi warga negara Malaysia. Jadi, kedatangan saya ini sekaligus menyambung tali silaturahmi yang sempat terputus. Katanya, silaturahmi dapat memperpanjang umur dan menambah rezki lo... :)
Jadilah saya ke rumah makcik dan pakcik di Kuala Lumpur. Ada kejadian lucu ketika saya mengunjungi makcik di rumahnya. Saya berkenalan dengan cucunya yang bernama Ifah yang berumur 3 tahun. Saya mencoba mendekatinya dengan bertanya siapa namanya dan sekolah kelas berapa. Dia malah menjawab "muka kakak melayu, napa cakap kakak berbeza?" @_@
Hal ini bisa dimaklumi karena warga negara Malaysia sendiri sangat beragam, terutama keturunan India dan China. Sehingga dia merasa, kenapa aksen bahasa saya berbeda dengan dia, padahal muka saya melayu. Smart girl! :)
Punya sodara banyak itu memang banyak untungnya. Apalagi kalo kita membina tali silaturrahmi dengan sodara yang sudah lama terputus. Untungnya, saya mendapat penginapan gratis dan dibawa jalan-jalan. Hehe..!!
Tak heran ada pepata yang mengatakan, Tak kenal maka tak sayang :)
Sekarang lagi mau menelusuri ada sodara yang tinggal di UK gak ya? :D