Bagi Anda yang sering jalan ke Puncak, Jawa Barat, pasti akan terbiasa dengan banyaknya wisatawan yang berasal dari Arab, terutama Arab Saudi yang biasa menginap di Cisarua menuju Puncak.
Hari Sabtu kemarin saya jalan-jalan ke Puncak bersama suami. Seperti biasa, suami saya bercerita tentang banyaknya orang Arab yang suka tinggal di Cisarua untuk mendapatkan isteri muda. Saya hanya menganggu-angguk. Ketika berada di Saudi, suami saya punya teman yang bekerja di kementrian Arab Saudi. Dia mengatakan bahwa isteri mudanya ada di Tanjung Priok. Jadi, sekali sebulan dia pulang mengunjungi isteri mudanya itu. Bahkan dia bisa berbahasa Indonesia!
Bagi mereka, Indonesia itu seperti surga. Di sini banyak tanaman dan air yang nyaris tidak ada di negara mereka. Sebagian besar mereka berasal dari Arab Saudi.
Suasana di Cisarua ternyata memang banyak berubah sejak saya terakhir jalan-jalan ke Puncak. Bahkan sudah banyak tulisan Arab di spanduk, toko, bahkan penginapan untuk mempermudah mereka berkomunikasi. Rata-rata wisatawan Arab ini tidak bisa berbahasa Inggris dengan baik.
Kali ini kami mengunjungi Kebun Raya Cibodas (Cibodas Botanical Garden)yang terletak di Kompleks Hutan Gede Pangrango, Cianjur. Disini ada 2 air terjun dan beberapa taman bunga yang indah. Di berhenti di air terjun pertama. Setelah mengambil beberapa shoot photo dan makan siang yang telah saya sediakan dari rumah, kamipun menuju ke air terjun ke dua.
Ternyata air terjun ke dua ini cukup jauh dan harus ditempuh sepanjang 1 km dengan jalan kaki. Mobil kami parkir di halaman terdekat. Kami melewati taman yang luas, dan air mancur yang indah.
Di perjalanan, kami bertemu dengan beberapa wisatawan dari Arab. Salah satunya menegur suamiku dengan mengucapkan salam. Suamiku menjawab salam tersebut. Lalu dia mengajak suamiku berbahasa Arab, suamiku menjawabnya dengan bahasa Inggris ala kadarnya. Lalu dialogpun menjadi bingung, karena tidak mengerti apa yang masing-masing ucapkan. Suamiku sempat bertanya, "where you come from?" lalu dia menjawab "Saudi". Lalu, dia mencium anak kecil yang menjadi memandu kami ke air terjun. Anak kecil ini bercerita, setiap melihat air, orang Arab itu selalu kegirangan. "Seperti tidak pernah lihat air" katanya. Bahkan tak segan mereka mengambil photo di sungai kecil yang ala kadarnya.
Setelah melewati perjalanan yang cukup melelahkan, kami istirahat di batu besar di pinggir air terjun. Kami bertemu kembali di air terjun di tempat batu besar kami duduk, dia menghampiri kami. Dia bertanya apakan suami saya bisa berbahasa Arab atau Inggris. Suami saya menjawab bahasa Inggris. Lalu dia berbicara dengan menunjuk nunjuk kearahku. Lalu suamiku menjawab " She's my wife". Dia berbicara genit, seakan mengatakan "apakah kalian baru menikah?" suamikupun menjawab "yes". Tak mengerti apa yang dia maksud,tiba-tiba dia meminta nomer suamiku dan mengundang kami berdua dinner. Lalu, mereka pun bertukar nomer telepon.
Ketika berada di taman yang luas. Saya mengamati tingkah laku wisatawan Arab ini, yang mengaku bernama Zul. Dia memang genit sekali dengan gadis-gadis muda yang ada disana. Tidak segan bertingkah lucu untuk mencari perhatian mereka, lalu cewek-cewek itupun berteriak kegirangan dan tak lupa berphoto bersama.
Anehnya, setiap berpapasan dengan orang Arab, mereka menegur suami saya dengan mengucapkan salam. Sayapun merasa bingung. Kalau dilihat sekilas, suami saya memang kelihatan seperti orang Arab atau Pakistan. Ketika dia berada di Arab Saudi, orang Arab sendiri menduga dia orang Arab. Dan ketika berada di Bandara Internasional Saudi, dia dikira orang Pakistan. Mungkin ini yang menyebabkan mereka begitu ramah dan merasa ada "teman" ketika berada di Indonesia.
Lalu, saya menduga, mereka mengira suami saya adalah orang Arab yang sudah berhasil memperisteri orang Indonesia.*tepok jidat* :)) lalu malam nanti mereka mengundang kami dinner dan akan bertanya "tips dan trik bagaimana mendapatkan istri muda di Indonesia". Ohmaigot.....