Hari Minggu kemarin saya mengikuti Kompasiana Blogshop di PRJ Jakarta. Acara ini diadakan oleh Kompasiana dan iB (islamic Banking) sebagai sponsor utama. Pelatihan blogshop ini mengangkat tema Citizen Journalism. Dimana di zaman serba internet ini, akses untuk mendapatkan dan membagi informasi begitu mudah dan cepat didapat. Hal ini didukung dengan adanya Facebook, Flickr, Youtube, Twitter dan berbagai situs yang memberi akses masyarakat untuk saling berbagi informasi. Setelah mendapatkan pencerahan dari beberapa pembicara, kamipun disuruh membuat tulisan dengan mengambil situasi Indonesia International Motor Show yang kebetulan berada di gedung yang sama.Wuih...mobilnya keren-keren semua. Selain keren, ada mobil yang berbentuk unik atau ada mobil yang ramah lingkungan. Ada juga mobil buatan Indonesia yaitu Komodo. Kita patut berbangga karena mobil ini adalah hasil karya anak-anak ITS.
Pameran mobil mewah ini memang dikemas secara menarik dan menggoda. Dimana setiap stand mobil selalu ada SPG cantik dan seksi yang siap melayani.
Tetapi yang paling saya suka, kemasan pemasaran mobil Hyundai dimana ada seorang wanita cantik bermain biola di samping mobil. Saya sendiri sampai terpana dengan permainan biolanya (apalagi yang cowok ya..). Dia tidak sendiri. Sang pebiola didampingi seorang DJ cantik yang mengalunkan musik riang. Sungguh, kemasan pemasaran yang menarik. Ini sesuai dengan segmen pasar menengah keatas yang dibidik sang produsen.
Dengan ramainya pengunjung di pameran ini, hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia sebenarnya masih memiliki daya beli yang cukup baik. Sehingga Indonesia masih merupakan target pasar yang dibidik produsen barang-barang mewah.
Sayup kudengar kau memanggil namaku suara itu terdengar begitu lemah seperti desir angin yang meniup dedaunan
Ternyata kau masih menyimpan rindu itu yang berserak di tepi laut Disana tidak ada jejak kita yang tersisa yang kita punya hanya kenangan yang bertahta di hati kita
Selain itu, kita tidak punya apa-apa Semua yang indah berasal dari hati kau yang telah menyentuh hatiku mampu membuatnya begitu indah
Kenanglah aku semaumu Walau hanya bayanganku yang hadir dan biarkan dia melebur bersama kenangan yang akan melapuk
Pengen jalan-jalan murah? Ga usah jauh-jauh, ke Pulau Tidung aja. Dengan biaya sekitar 250-400 ribu sudah bisa menikmati laut, snorkeling, berenang, trekking, bermain sepeda, atau hanya sekedar narsis sana-sini mengambil spot gambar yang oke. Sah-sah aja kok.
Weekend kemarin saya menghabiskan liburan ke Pulau Tidung. Pulau yang berada di Kepulauan Seribu ini rencananya memang akan dijadikan tempat wisata bagi para pelancong. Saya tiba di Muara Angke pukul 6.30 pagi, karena kapal akan berangkat pada pukul 07.00 WIB. Saya bergabung dengan beberapa teman satu kelompok yang baru saya kenal disana. Inilah salah satu nikmat sebuah perjalanan, bisa dapat teman baru! Kami pun segera masuk ke kapal. Jangan membayangkan sebuah kapal yang nyaman. Karena di kapal ini kami duduk lesehan dan dijejer kayak ikan. Padet banget bo! Kepikiran juga, apa ini ga over kapasitas ya? Hiks..Serahkan saja pada Tuhan. Soalnya ini diluar kemampuan saya.
Perjalanan ke Pulau Tidung memakan waktu sekitar 3 jam. Buat yang suka mabok dalam perjalanan, disarankan membawa antimo karena guncangan ombak akan mengguncangkan perut anda juga. :D
Sesampai disana, kami ditempatkan dalam satu rumah dengan 2 kamar. Buat yang berpasangan, dipersilahkan mengambil kamar duluan. Bagi kami yang cewek-cewek tidur diluar dengan matras yang cukup nyaman.Setelah mengambil spot buat photo-photo, maka kamipun berencana snorkeling. Saya yang ga bisa berenang awalnya enggan untuk ikutan. Tapi ternyata, ga perlu pandai berenang kalau mau snorkeling. Dengan semangat 45 saya pun ikut dalam rombongan dengan menggunakan rompi pelampung,dan kaca mata snorkeling. Sayang, saya ga kebagian buat sepatu snorkeling. Ya sudahlah. Tapi saya tetap semangat.
Teman-teman udah pada nyebur duluan. Saya rada takut-takut. Walau begitu dengan sangat hati-hati saya turun dari kapal buat menikmati laut nan biru ini. walau tangan saya ga bisa lepas dari kapal (padahal sudah pakai pelampung)akhirnya bisa juga saya nyebur. Sebenarnya saya ga snorkeling sih, tapi cuma mengambang! Rupanya lokal guide nya rada takut lihat saya yang kadang-kadang suka teriak minta tolong kalau sudah dibawa arus ombak, jadi dia mendamping saya kemanapun saya berada. Deuh..repotnya ga bisa berenang. Makasih ya mas!
Puas snorkeling, kamipun pulang. Sesampai di rumah, baru terasa capeknya. Semuanya pada tidur. Terlelap. Sayang, sorenya hujan. Jadi kami bisa tidak jalan-jalan ke pantai untuk menikmati sunset. Jadinya, acara malam minggu dinikmati dengan nonton tv!
Paginya, karena cuaca masih berkabut, matahari pun enggan muncul. Acara photo-photo yang ingin mengabadikan sunrise pun urung. Jadinya kami trekking menelusuri pulau Tidung kecil, sebuah pulau kecil disebelah Pulau Tidung. Ada jembatan panjang yang menghubungkan kedua pulau tersebut.
Siangnya, kamipun bersiap pulang. Ternyata, liburan telah usai.
PS : Habis ini, janji deh, saya akan belajar berenang!
Hari ini aku bernyanyi bersama Bondan dan Fade 2 Black. Simaklah lagu ini, dan pahamilah syairnya. Kalian akan suka.
Ketika mimpimu yg begitu indah, tak pernah terwujud..ya sudahlah Saat kau berlari mengejar anganmu, dan tak pernah sampai..ya sudahlah (hhmm)
*reff: Apapun yg terjadi, ku kan slalu ada untukmu Janganlah kau bersedih..coz everything's gonna be OKAY
yo..Satu dari sekian kemungkinan kau jatuh tanpa ada harapan saat itu raga kupersembahkan bersama jiwa, cita,cinta dan harapan
Kita sambung satu persatu sebab akibat tapi tenanglah mata hati kita kan lihat menuntun ke arah mata angin bahagia kau dan aku tahu,jalan selalu ada
juga ku tahu lagi problema kan terus menerjang bagai deras ombak yang menabrak karang namun ku tahu..ku tahu kau mampu tuk tetap tenang hadapi ini bersamaku hingga ajal datang
Sempat kau berharap keramahan cinta, tak pernah kau dapat..ya sudahlah yeeah..dengar ku bernyanyi..lalalalalala heyyeye yaya dedudedadedudedudidam..semua ini belum *****hir
F2B: Sama rasa, tanpa pamrih ini cinta..across da sea
peluklah diriku..terbanglah bersamaku, melayang jauh.. (come fly with me, baby)
Ini aku dari ujung rambut menyusur jemari sosok ini yg menerima kelemahan hati yea..aku cinta kau..(ini cinta kita) cukup satu waktu yes.(untuk satu cinta)
satu cinta ini akan tuntun jalanku rapatkan jiwamu yo tenang disisiku rebahkan rasamu..untuk yg ditunggu BAHAGIA..HINGGA UJUNG WAKTU..
Asia bagaikan tubuh hidup yang terdiri dari atas tanah dan air. Jantung yang berdetak di dalamnya adalah Afghanistan. Kehancuran Afghanistan adalah kehancuran Asia. Kemajuan dan kemakmurannya adalah kesejahteraan Asia. --Allama Iqbal--
Apa yang ada dibenakmu tentang Afghanistan? Negara gersang dengan perbukitan yang gundul? atau laki-laki yang berjeggot tebal dan perempuan yang menutup diri dibalik burqanya? atau negeri dengan Islam extrem yang terkenal dengan Talibannya? atau juga negeri penuh debu dan peperangan yang tak kunjung usai?
Tidak ada yang salah dengan semua persepsi yang ada dibenakmu saat ini. Afghanistan adalah sebuah negeri impian bagi para penduduknya yang telah bermigrasi ke berbagai negara seperi Pakistan, India, Iran dan belahan dunia lainnya akibat perang yang tak kunjung usai. Dan Agustinus Wibowo menceritakan kisah perjalanannya ke negeri Selimut Debu dengan begitu apik seakan kita ikut dalam petualangannya.
Tapi bagiku, membaca buku ini bukan sekedar ikut dalam perjalanan sang penulis, tapi buku ini membuatku lebih mengenal dirimu. Bagaimana setiap lembar yang ditulis oleh Agus adalah kisah tentang dirimu yang tak pernah terungkap sebelumnya. Dan akupun larut dalam kisah-kisah yang diceritakan Agus melalui buku ini.
Kau beruntung. Kau tidak termasuk anak-anak afghani seperti yang diceritakan Agus lewat bukunya dimana banyak sekali anak-anak yang tidak sekolah, bahkan tidak bisa membaca tulis. Kau beruntung. Kau bisa sekolah di luar negeri, di sekolah penerbangan yang bergengsi. Semoga kelak kau bisa membantu negerimu dengan tanganmu yang kokoh, seperti sering kau bilang bahwa kita harus membantu yang lemah.
Lewat buku ini, sekarang aku mengerti mengapa kau bisa berbahasa urdu. Dimana pada zaman Taliban masih berkuasa, terjadi pengungsian yang besar-besaran ke Pakistan. Taliban membuat negeri ini lumpuh, tak berdaya, ditambah dengan peperangan dimana-mana bahkan terjadi kebencian antar suku yang begitu menyolok. Sehingga Pakistanlah tempat untuk berlindung dan mencari kehidupan yang lebih baik.
Syukurnya, engkau tidak punya pikiran kolot dan islam extrem yang selama ini kubayangkan tentang Afghanistan. Kau tidak berjenggot tebal. Kau punya pikiran yang moderat. Dan yang paling aku sukai dari dirimu adalah bagaimana kau menghargai orang lain. Pemikiranmu yang tajam dan hatimu yang lembut membuat aku suka berbicara denganmu berjam-jam. Mungkin inilah efek dari pendidikan dan pengalaman hidup yang keras.
Melaui novel ini, sebagian pertanyaanku tentangmu terjawab. Novel Selimut Debu bukan sekedar cerita tentang seorang traveler keliling dunia dengan gegap gempitanya, tapi ini sebuah cerita tentang petualangan yang menampilkan kisah-kisah yang tak pernah kalian tahu sebelumnya. Tentang budaya, islam, kepedihan, peperangan, kehancuran hidup dan tentang persaudaraan. Tak heran ada pepatah Afghan "Hari pertama adalah teman, hari berikutnya jadi saudara".
Buku ini sangat layak dibaca bagi yang menyukai petualangan. Recommended!