2.17.2012

Mari Berkaca Pada Diri Sendiri




"Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut diseberang lautan terlihat"

Mungkin memang sudah menjadi sifat manusia untuk mudah menyalahkan orang lain tanpa mau berkaca pada diri sendiri. Mengganggap diri paling benar, paling suci dan paling baik dan dengan mudah menyebut orang lain bersalah, bodoh dan tak tau diri.

Saya baru saja kesal dengan seorang teman. Saya begitu percaya hingga saya menceritakan masalah saya ke dia, tanpa berfikir dia akan mengkhianati. Padahal apapun yang saya dengar tentang dia diluar sana, saya tetap menjadi teman setianya. Dan saya percaya semua kata-katanya, mulut manisnya.


Saya orang yang membuka diri sama semua orang, dan tidak suka membicarakan orang lain dibelakang. Lebih baik saya tanyakan langsung kebenarannya kepada yang bersangkutan daripada harus 'menusuk' nya dari belakang. Itu jauh lebih sakit buat saya.

Dan saya sungguh tidak menyangka, masalah saya dipublish di akun facebooknya. Masalah yang sangat pribadi. Dengan kata-kata yang sangat tidak sopan dan menyakitkan.

Buat saya, ini kesalahan yang tidak termaafkan. Saya menjawab di kolom komentar dengan nada yang tak kalah pedasnya. Buat apa dia mengangkat masalah saya ke akun facebooknya? Ingin menunjukkan bahwa dia orang yang paling baik? dan saya orang yang paling bodoh?

Pencitraan itu memang gampang sekali dibuat berdasarkan status di facebook dan twitter. Tapi tolong, jangan sia-siakan kepercayaan yang orang lain berikan kepada anda. Jangan gunakan masalah orang lain, untuk menunjukkan bahwa Anda tidak akan melakukan kesalahan yang sama.

Mari berkaca pada diri sendiri. Tidak ada orang yang tidak pernah melakukan kesalahan, demikian juga saya. Sayapun bisa melakukan hal yang sama..tapi bukan begini persahabatan yang saya inginkan

Saya sungguh kecewa...maaf saya tidak bisa menjadi temanmu lagi..

Related Posts:

  • Sesederhana ItuKadang kita harus menerima kenyataan yang tidak ingin kita hadapiKadang kita harus mendengar sesuatu yang tidak ingin didengarKadang kita harus meliha… Read More
  • TakdirWaktu berubah begitu cepatJam terus berdetak, waktu berjalan keluarAku tlah berjuang untuk menemukan jawaban yangAku tidak pernah tahuselalu mengejutk… Read More
  • Gunung Emas di Lombok dan Impian SemuBeberapa hari yang lalu, suami saya ditelpon oleh seorang temannya yang berada di Lombok. Dia meminta tolong agar saudaranya yang ingin bekerja menjad… Read More
  • Maaf...Ternyata kita terlalu rapuh, sehingga kata maaf pun tak lagi berarti. Begitukah kau mendefinisikan kita? Walau perkenalan kita singkat, hanya beberapa… Read More
  • AsosialSejak saya pindah ke Jakarta, saya jadi nyaris ga punya sahabat. Teman-teman dekat saya semua tinggal di Medan. Ada beberapa teman masa kecil yang ker… Read More

7 comments:

gajah_pesing said...

panggil saia mbak?

Unknown said...

kadang memang serba salah. pas kita curhat dan percaya abis eh malah curhatan kita disebarin.saya juga pernah alami itu.

dede said...

i like post!!!
:)

veven said...

Ungkapan yang bagus..
kadang2, kita hanya bisa melihat kesalahan orang.
tapi, kesalahan diri sendiri yg sudah jelas, malah tak kelihatan.
btw, izin follow blog yang bagus ini!

vie_three said...

terkadang teman bisa menjadi musuh yang sangat berbahaya....

outbound training di malang said...

kunjungan ..
salam sukses selalu ..:)

Trica Jus said...

salam kenal gan, sukses selalu ya :D