Apalagi di saat sekarang, ditengan pilpres berlangsung sangat sengit, berita fitnah pun tersebar kemana-mana. Seakan-akan kebebasan berpendapat menjadi kebebasan memfitnah orang, menyebar berita bohong. Tidak mau kan menjadi orang yang suka menebar fitnah?
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. [Al Hujurat : 6].
Awalnya, saya hanya berbagi tentang prestasi Jokowi di laman facebook saya. Saya ingin menebarkan hal-hal positif dalam memkampanyekan capres pilihan saya. Lalu, seorang teman lama, mengirim inbox "isti apa kabar? isti kenapa mendukung jokowi? selama ini saya cuma tau yang jelek2 saja tentang Jokowi".
Cukup panjang menjelaskan kenapa saya memilih Jokowi. Saya suka dia karena dia lah pemimpin yang selama ini saya inginkan. Sederhana, jujur dan pekerja keras demi rakyat. Walau banyak yang bilang bahwa itu hanya pencitraan, tapi hasil kerja nyatanya juga banyak yang sudah dinikmati oleh masyarakat. Lihat kampung deret, waduk Pluit, yang dikerjakan kurun 1,5 tahun. Coba bandingkan sama pejabat di daerah lain.
Kamipun terlibat dalam diskusi yang cukup panjang. Dia juga menanyakan orang-orang dibelakang Jokowi yang non muslim, soal penegakan syariat islam, dll. Kita memang gak bisa mengetahui masa depan. Untuk mengetahui seseorang itu pantas jadi pejabat publik itu ya melalui rekam jejak. Apa yang sudah dia perbuat untuk masyarakat. Selama Jokowi menjabat jadi walikota Solo dan Gubernur Jakarta, apakah Jokowi pemimpin yang zalim? Apakah ia korupsi? Apa yang sudah diperbuat Jokowi sehingga dalam pilkada ke2 di Solo ia menang hingga 91% ? Tentu ini menunjukkan bahwa masyarakat puas sama kinerjanya.
Justru yang saya heran dari teman2 yang pro Prabowo-Hatta, mereka jarang sekali mempublikasikan prestasi-prestasi capres pilihan mereka. Yang ada, hanya berita ekstrim tentang kejelekan Jokowi. Mulai dia dibilang beragama Kristen, keturunan Cina, tidak amanah memegang jabatan ,dll. Kini ia akan difitnah sebagai PKI, tapi keduluan foto Fadli Zon di makam Karl Marx tersebar. hehe...Fitnah ke Jokowi memang luar biasa dahsyat.
Kalaupun Jokowi terbukti terlibat dalam kasus bus transjakarta yang karatan itu, mungkin saya akan golput. Karena itu tidak berarti Prabowo lebih baik dimata saya. Saya tidak bisa membayangkan ada orang yang (diduga) terlibat kejahatan HAM menjadi pejabat tertinggi di negeri ini. Dan kita harus kembali ke jaman orba. Udah capek-capek memperjuangkan reformasi, kini harus kembali lagi ke jaman orba tentu saya tidak rela. Ditambah orang dibelakangnya yang terlibat korupsi.
#Salam2jari
4 comments:
Beberapa kali saya mendapat link fitnah ke Jokowi. Dan setelah membacanya saya hanya bisa tersenyum. Ironisnya saya dapat link tersebut dr kader PKS. Inikah gambaran simpatisan PKS (dan pendukung capres sebelah)? Demennya main fitnah?
@Ranger Kimi
ya gitu deh Kimmy..disaat seperti skrg ini kita gak bs percaya sama 1 sumber. Berusahlah mencari referensi lain..
Kayaknya lu diserang sama pendukungnya Prabowo tuh, tiap halaman blog lu mau gua buka pake Google Chrome, selalu ada peringatan bahwa blog lu mengandung malware...
Anyway, alesan gua memilih Jokowi, kurang lebih sama kayak yg lu tulis di atas. Makin banyak fitnah yg ditujukan kepada dia, makin jelas terlihat bahwa dialah sosok pemimpin rakyat yg ditakuti oleh para koruptor, makanya sampe banyak serangan fitnah juga
#Salamduajari
Post a Comment