Anugerah Terindah

 Seorang teman memasang photo bayi mungil yang cantik di profil picture Blackberry messengernya. Aku hanya menduga itu photo keponakannya yang nun jauh disana. Mungkin rindu akan kampung halaman dan kerinduan akan keluarga membuat kita memasang photo orang yang kita sayangi.

Sebagai perantauan, kerinduan akan kampung halaman memang sering menyergab.Akupun tidak bertanya akan hal itu lebih lanjut.Aku mengenal dia sudah hampir 6 tahun, kami berteman baik selama ini. Dia sudah menikah sekitar 4 tahun, dan belum dikaruniai anak.

Suatu ketika, aku ada kesempatan untuk mengobrol dengannya. Hatiku tergerak untuk bertanya tentang photo bayi itu. "Itu anakku, is" katanya. Terang aja aku kaget, "sejak kapan Putri hamil hen? kok aku engga tau?" tanyaku penasaran.

Lama dia menjawab. Lalu, dia bercerita bahwa itu anak angkat. Sang ibu yang sedang hamil menyatakan tidak mampu membiayai sang bayi, dan berniat untuk menyerahkan pengasuhannya ke Rumah Sakit. Mendengar hal itu, Putri merasa iba, lalu setelah diskusi dengan keluarga, kami memutuskan mengambil anak itu. Kami memberi namanya El.

Aku tertegun sejenak. "Bukannya Putri sedang hamil? tanyaku.

"Nah, setelah kami memutuskan mengambil anak itu, tidak ada niat agar anak ini sebagai pancingan. Kami tulus untuk menolong anak ini. Kalaupun ibunya rindu pengen jumpa, anytime ibunya bisa datang. Sebulan kemudian Putri udah engga dapat haid lagi, rupanya dia hamil. Padahal kami sudah pasrah, udah berobat kemana mana, tapi belum dapat baby juga"

Aku terdiam. Merasa takjub dengan ceritanya. Lalu aku berkata padanya "Tuhan menganugrahi kalian anak, karena kebaikan dan ketulusan kalian ingin merawat bayi itu" kataku.

"Iya, kami bersyukur banget. Jadi, semua yang ada dirumah sayang banget sama El. Dia membawa keberkahan buat kami", katanya.

Itulah rahasia Tuhan yang tidak kita ketahui dan penuh misteri. Karena ketulusan dan kebaikan mereka, Tuhan memberi anugerah terindah yang selama 4 tahun dinanti.