12.07.2012

Menelusuri Jejak Leluhur di Ranah Minang


Waktu pulang kampung kemarin ke Sumatera Barat, saya bertemu dengan keluarga saya yang tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka datang ke Pariaman selain bermaksud menghadiri acara Tabuik, dan pesta pernikahan keluarga saya, mereka juga ingin menelusuri jejak leluhur mereka di ranah Minang.

Mereka sudah berpuluh puluh tahun tinggal di Malaysia dan sudah menjadi warga negara sana. Saya sendiri kenal mereka pertama kali ketika saya pergi ke Kuala Lumpur kemarin. Lalu, seperti kunjungan balasan atas kehadiran keluarga yang berada di Indonesia ke Malaysia, maka mereka pun datang kesini.

Waktu Ibu saya kesana, Ibu diajak keliling Malaysia untuk diperkenalkan dengan sanak family yang telah merantau lama di sana. Jadinya ibu saya keliling Kuala Lumpur, Johor, dan Malaka. Dan bertemu dengan keluarga yang udah berpuluh tahun tidak bertemu. Jadi, tersambung lagi deh tali silaturahmi yang selama ini terputus.

Kebetulan pakcik dan makcik yang datang ke Padang ini sudah pensiun, jadi mereka punya banyak waktu untuk mengenal keluarga yang ada di Indonesia.  Mereka pun mendatangi nenek saya yang sudah sepuh untuk bertanya tentang leluhur mereka. Hampir semua keluarga mereka datangi. Bukan hanya sanak keluarga yang berada di Padang, tapi juga yang di Jakarta, Cilacap, bahkan mereka berencana mau ke Pekan Baru dan Tanjung Pinang tempat saudara-saudara saya tinggal. Wah..salut juga saya...Saya sendiri malah belum pernah ke Tanjung Pinang :D

Hubungan emosional antara Malaysia dan Indonesia memang dekat. Selain banyaknya orang Indonesia yang merantau kesana, banyaknya persamaan budaya, makanan serta kedekatan jarak keduanya bersahabat sekaligus menjadi pesaing (terutama masalah sepak bola ya..hehe..). Konon kabarnya 60 persen orang Malaysia berasal dari Indonesia. Nah lo....

Di Malaysia sendiri ada yang namanya negeri Sembilan. Rajanya masih keturunan Raja Pagaruyung. Mereka juga memakai bahasa Minang. Bahkan Raja pertama Malaysia (Yang Dipertuan Agung Pertama) adalah Tuanku Abdul Rahman, Sultan Negeri Sembilan yang asli berdarah Minang (sumber : kompasiana.com/ilyani)

Ya namanya juga satu rumpun ya...

12.05.2012

Genggamlah Yang Peduli Padamu



Percayalah seseorang...
Yang mampu merasakan kesedihanmu dibalik senyumanmu.
Yang mampu mengerti pikiranmu disaat engkau terdiam.
Yang mampu merasakan kasih sayangmu disaat kemarahanmu.
Karena dialah yang akan bisa mengerti tentang dirimu.

Terkadang engkau harus berlari jauh..
Agar engkau tahu siapa yang akan datang kepadamu.

Terkadang engkau harus berbicara pelan..Agar engkau tahu siapa yang masih mau mendengarkanmu.

Terkadang engkau harus melibatkan diri kedalam sebuah perbedaan..
Agar engkau tahu siapa yang masih akan membelamu.

Terkadang engkau harus mencoba mengambil keputusan yang kurang tepat..
Agar engkau tahu siapa yang akan menunjukkanmu keputusan yang benar.

Terkadang engkau harus melepaskan orang yang sangat engkau cintai..
Agar engkau tahu apakah dia akan kembali setia di sisimu.

Sesungguhnya...

Ketika kita pergi bersembunyi hanyalah untuk ditemukan.
Ketika kita berjalan jauh hanyalah untuk melihat siapa yang masih setia mengikuti.
Ketika kita menangis agar kita tahu siapa yang dengan ikhlas menghapus air mata kita.

Dan dialah sebenarnya yang masih mempedulikan kita.
InsyaAllah..