10.16.2011

Hocus Fokus



Merasa selama ini terlalu fokus pada kehidupan orang lain. Padahal orang tersebut belum tentu peduli pada kehidupanku. Tapi tetap saja ada sisi yang menarik untuk diketahui dari orang tersebut. Bukan. Dia bukan Ayu Ting-ting yang sedang ngetop itu. Dia bukan artis. Dia manusia biasa. Tapi, secara diam-diam aku tertarik pada kehidupannya.

Dia tidak secantik Dian Sastro. Bahkan menurutku dia jauh dari kata cantik. Dengan postur tubuh yang gemuk, dan wajah yang bulat, secara fisik dia tidak menarik. Tapi entah mengapa banyak orang yang terkesan dengannya.


Disisi lain, kadang aku merasa orang lain terlalu fokus pada hidupku, terutama teman-teman kantor yang resenya selangit. Aku datang terlambat,diomongin. Aku liburan, pada penasaran. Aku ga datang, pada ribut.

Kenapa kita fokus pada kehidupan orang lain? Bukan pada kehidupan kita sendiri? Tanpa kita sadari fokus pada hidup orang itu menguras energi,dan membuang waktu. Walaupun mungkin kehidupan dia terlihat menarik bagi kita. Walau "menarik" biasanya diiringi dengan "keirian".


Ternyata menjadi fokus hidup orang itu tidak mengenakkan. Pada titik tertentu aku merasa risih. Hanya dipusingkan mendengarkan omongan orang tentang diriku. Aku merasa hidupku biasa aja. Tidak ada yang istimewa.

Aku pengen kembali fokus pada tujuan awalku. Tanpa menghiraukan mereka. Begitu lebih baik kan?


10.12.2011

Perjumpaan Yang Tiada




dalam kesunyian,
kita adalah sepasang kekasih
memutari waktu dengan sekelumit rindu
juga duka yang kian lapuk memakan hatiku
ketikasuatu kekecewaan memutari
kita seperti jarum jam


aku mencintaimu
seberat cinta itu sendiri memberi keleluasaan
kepada kita untuk memilih
namun seperti jalannya cinta itu menuju
keabadiannya,
kau bahkan tak lekas menangkap rindu
sebagaimana cinta itu adalah kau dan aku

lalu aku mengingatmu dengan sejuta kepedihan
karena ketika aku memikirkanmu,
aku tidak bisa menahan benakku untuk melupakanmu
sedang kita adalah keinginan itu sendiri
untuk tiap perjumpaan yang tiada

** Nona Muchtar **

10.05.2011

Tak Ingin Lapuk




Aku tak ingin lapuk
seperti buku usang yang terlantar di gudang
penuh debu
dan lapuk

Aku tak ingin layu
seperti bunga-bunga di taman yang tak sempat bermekaran
kering
dan layu

Aku tidak ingin tergulung buih gelombang
yang membawa rindumu menjauh
dan tak kembali padaku



Aku tak ingin kenangan itupun ikut melapuk bersama tebalnya debu
dan layu sebelum berkembang..
kan kubawa rindumu kembali ke dermaga dimana kau berlayar


Takkan kubiarkan kenangan itu melapuk
takkan..
karena ia kubingkai dengan indah
di hatiku..