11.26.2010

Pesta Telah Usai




Pertahananku hampir rubuh…bentengku nyaris hancur…ternyata aku rapuh..
aku berusaha mengenyahkan rasa percuma ini
rasa yang akan membuatku bergelut dengan akalku

aku lelah..
pertarungan ini harus diakhiri
pesta telah usai
sorak gembira telah berakhir
lampu pesta kini telah berganti dengan cahaya redup
remang-remang

Yang tersisa hanya sepi
Kesendirian yang ditemani oleh secangkir kopi
Dan awan gelap pekat dengan petir yang memecah bumi

Ini mungkin lebih baik..
Daripada aku berteman dengan kepura-puraan
Kebahagiaan yang dibalut kepalsuan
Semu

Langkahku gontai..
Tanpa arah..
Aku menatap rembulan
Keramain telah berganti kesendirian
Ternyata pesta telah usai…..

Gambar dari sini


11.06.2010

Pertemuan dan Perpisahan


"It's amazing how someone that is so far,can be so close, near to your heart at the same time near to your mind"

Kini aku percaya, setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Kupikir itu hanya kata-kata mutiara saja yang disampaikan orang bijak untuk menghibur diri. Atau kata-kata untuk menggambarkan perpisahan dengan orang yang sudah tiada. Kini, aku baru menyadari, semua memang ada batas waktunya.

Saat ini aku benar-benar merasakan dentangan detik perpisahan yang ia pasang. Gaungnya terasa kencang, menghujam jantung. Terasa begitu mendebarkan. Aku tidak ingin akhir seperti ini. Siapa yang mau?

Kau, yang terasa begitu dekat denganku.Teman bicara yang aku tunggu. Teman berbagi cerita dan canda itu yang aku suka.

Aku tidak akan memaksa apapun padamu. Ikutlah bersama kata hati yang kau percayai. Kau tahu, aku peduli padamu. Kau tahu kemana harus mencari aku. Akan kutinggalkan jejakku padamu. Mungkin, suatu saat kau rindu, kau tahu kemana harus mencari aku.

Jangan tanya bagaimana perasaanku saat ini. Aku akan berusaha tegar, paling tidak pura-pura tegar. Kau tahu aku lebih baik dari apapun. Jika kau anggap ini suatu permainan, kau lah pemenangnya. Kau berhasil mengalihkan semua perhatianku.

Lalu, apa lagi yang tersisa? Haruskan aku masih percaya pada janjimu? Aku tidak akan mengingatkanmu akan janji itu. Aku percaya kau dengan sadar mengucapkannya. Tapi percayalah, aku masih memegang teguh janjiku.

Bagiku, kau hadir atas kiriman Tuhan padaku. Memberi warna di kertas kosong yang nyaris kusam. Dan kau melukis pelangi dengan warna-warnanya. Begitu indah. Nyaris, aku tidak mampu mengungkapkan dengan kata-kata.

Sudah habiskah waktuku?


Pray for Indonesia



Gunung Merapi kembali meletus untuk sekian kalinya.Rasanya belum puas ia muntahkan seluruh isi perutnya. Dan masyarakat disekelilingnyalah yang harus menanggung akibatnya.

Belum lagi musibah di Mentawai yang saat ini belum tertangani dengan baik. Cuaca buruk menjadi penyebab sulitnya evakuasi sehingga ada beberapa relawan yang harus kembali pulang. Memang bukan medan yang mudah untuk masuk ke daerah Mentawai dengan cuaca yang masih ekstrim.

Tidak perlu menyalahkan siapa-siapa. Ini memang gejala alam yang sedang memperbaiki dirinya yang sudah tua. Jangan katakan bahwa musibah datang karena orang-orang disana lebih berdosa dari kita. Toh, ini juga ujian buat yang selamat untuk mengetahui sejauh mana kita peduli? Musibah bisa menghampiri siapa saja.Dalam bentuk yang bermacam-macam.

Setiap hari kita menyaksikan di tv betapa dahsyatnya letusan Gunung Merapi ini. Rumah, pohon, sapi, bahkan manusia ikut hangus akibat semburan awan panas dengan abu vulkanik yang luar biasa. Sehingga jika dilihat dari kejauhan yang ada hanya putih.

Tapi, setiap kejadian selalu mengembalikan ingatan kita kepada Sang Maha Pencipta, Sang Pemilik Langit dan Bumi. Sungguh, tidak ada tempat sebaikNya untuk kita menggantungkan harapan dan doa.Tempat terbaik untuk mencurahkan isi hati dan permohonan ampun.

Ayo, mari kita panjatkan doa buat negeri ini sesuai agama dan kepercayaan kita masing-masing. Dan kepada relawan, semoga dimudahkan jalannya untuk membantu korban disana. Jangan lupa kalian jaga kesehatan!




11.02.2010

Ketika Tuhan Menjawab Doaku


Hari ini aku dihadapkan oleh 2 pilihan yang sulit. Seharusnya aku senang, karena hari ini adalah hari pertama aku kerja di tempat yang baru.

Tuhan telah menjawab doaku yang caraNya sendiri. Hampir 3 tahun doa ini kupanjatkan siang dan malam dalam setiap sholatku. Pada setiap malam-malam sepi yang dingin. Pada langkah gontai yang kuayunkan ditengah kebimbangan yang mendalam.

Tidak pernah aku berputus asa dalam doaku. Apalagi berprasangkan buruk dengan Tuhanku. Kadang ada pertanyaan dalam hati, mengapa doaku belum dikabulkan? Adakah ibadahku yang kurang? atau ini bukan waktu yang tepat untuk mengabulkan segala keinginanku?

Hari terus berlalu. Akupun disibukkan dengan aktivitas blogging. Disini, aku mendapatkan kepuasan batin. Lewat tulisan, segala pikiran, perasaaan dan pengalamanku kutuangkan dalam blog. Aku menemukan aktualisasi diriku disini. Apalagi dengan adanya blog baruku The Amazing Indonesia. Dimana aku ingin dunia luar lebih mengenal Indonesia.

Anehnya, aku tidak pernah bersedih. Aku malah menikmati sekali diriku yang lebih banyak berteman dengan komputer. Aku justru mengambil hikmah dari setiap keputusan yang pernah kuambil untuk tidak bekerja. Toh, sudah ada yang menjagaku disini. Apa lagi yang kurisaukan? Bukankah motivasti wanita bekerja ada 2? Yang pertama ingin mandiri secara financial dan yang kedua adalah aktualisasi diri. Aku sudah mendapatkan yang kedua. Kalau rezeki sudah ada yang mengatur.

Tapi ternyata kali ini Tuhan tidak menjawab doaku sepenuhnya. Dia memberikan aku pilihan. Pada saat yang bersamaan, aku diterima di 2 tempat. Aku dilanda kebingungan yang amat sangat. Setelah melakukan wawancara di keduanya, akhirnya aku memilih dengan bismillah. Inilah wadah baruku untuk aktualisasi diri.

Tahun ini, Tuhan sangat baik padaku
Dia mengabulkan 2 doaku sekaligus
doaku yang pertama
dikabulkannya pada bulan Agustus lalu
doaku yang kedua
dikabulkannya pada bulan November ini
Tuhan, aku punya satu pinta lagi
yang amat sangat aku inginkan
aku mohon, kabulkanlah.


Teman, doa yang kupanjatkan ini dikabulkan setelah 3 tahun aku memintanya. Jadi, janganlah bersedih jika doamu belum dikabulkan oleh Tuhan. Teruslah berdoa. Jangan berputus asa apalagi berprasangka buruk dengan Tuhan.

Wahai wanita, janganlah kamu bekerja hanya untuk mencari kesenangan duniawi. Tapi bekerjalah untuk keluargamu dan ambil kesempatan untuk mengeluarkan segala potensimu.


Gambar diambil dari sini