5.31.2012

The End of Story



Kupegang surat itu dengan erat. Aku memegangnya dengan perasaan campur aduk. Ada sisi kelegaan, tapi sisi lain ada sisi kecewa, sedih yang mengaduk aduk perasaanku siang itu. Aku melangkah gontai, entah perasaan macam apa yang mengikutiku hingga ke pintu keluar. Ada yang memenuhi dada ini, begitu sesak. Sebelum melangkah keluar pagar, aku menatap lagi ke arah rumah itu. Kuperhatikan lagi logo-logonya, dan kenangan bersamanya pun menyeruak. Rumah yang sederhana.

Keputusan sudah kubuat. Jika sesuatu tidak bisa diperbaiki, pilihannya hanya ada dua, take it or leave it. Menerima itu sebagai bagian dari kewajiban yang harus dijalankan tanpa boleh protes, atau meninggalkan, mencari sesuatu yang lebih baik. Dan aku memilih option kedua. Aku sudah tidak peduli dengan omongan orang dibelakangku. Mereka yang suka mencari kesalahan orang lain, tanpa harus berkaca pada diri mereka sendiri. Aku begitu muak. Aku selalu dipersalahkan. Tapi disisi lain, aku sedikit terhibur, karena aku memiliki teman-teman yang menyenangkan. Belum pernah aku begitu bergairah untuk berdiskusi, merencanakan sesuatu ke depannya. Hidup memang adil, disisi lain ada yang orang yang begitu menyebalkan, disisi lain ada teman yang begitu menyenangkan, di waktu yang sama!. 

Aku berencana ke Mall siang terik itu, janji dengan seorang teman. Setelah makan di Solaria, dan bercerita panjang lebar, kamipun berpisah. Ketika keluar mall, ternyata diluar hujan deras. Lama aku termenung di luar, hanya sekedar memutuskan naik taksi, atau tetap menunggu hujan reda. Ada potongan-potongan peristiwa yang terlintas di kepalaku. Bayang-bayang kejadian lalu itu seperti lekat sekali, seperti baru terjadi satu dua hari. Aku tersenyum kecut. Ada pilu, ada marah yang tertahan. Tapi kali ini, aku berhasil menahannya. 

Hari semakin sore, hujan belum juga reda. Akhirnya aku memutuskan untuk naik taksi. Aku telah meninggalkannya. Inilah akhir dari cerita itu. Dan akupun memulai hidup baru dengan lembaran baru.

5.11.2012

Porsche Macan & Lamborghini Madura

Mimpi mobil buatan Indonesia menjadi produk dunia mungkin belum bisa tercapai. Tapi setidaknya nama-nama dari Indonesia berhasil memikat para pembuat mobil ternama di dunia. Digunakannya nama mobil dari bahasa Indonesia menjadi suatu kebanggaan dan kehormatan tersendiri. Karena umumnya produk global menggunakan bahasa Latin, Spanyol, Jepang, dan lainnya. Saya sendiri tidak menyangka kedua merek mobil terkenal ini menggunakan nama Indonesia untuk produk mobil terbarunya. Kalau nama mobil dengan menggunakan nama hewan, mungkin memang sudah lazim. Sebut saja, Kijang, Kuda, dan Panther. Biasanya nama hewan yang digunakan identik dengan hewan yang larinya cepat. Ini menunjukkan bahwa mobil tersebut memiliki kecepatan yang tinggi dan handal. Tapi belakangan ini nama mobil dengan nama hewan sudah berkurang, sebut saja nama mobil sekarang Xenia, Avanza, Yaris, Jazz, Rush, dll.

Rupanya, "Macan", si hewan buas ini menjadi nama mobil keluaran terbaru Porsche. Nama Macan dipilih karena memiliki unsur kelenturan, kekuatan, daya tarik dan dinamika yang merupakan inti dari mobil terbarunya itu. Mobil macan ini dulunya bernama Cajun, tetapi pada Februari 2012 lalu mereka menggantinya dengan nama Macan. Mobil yang rencananya akan diluncurkan tahun depan ini telah membius para pecinta otomotif di seluruh dunia. Mobil yang dijuluki sebagai 'baby Cayenne' ini diketahui mengambil Audi Q5 sebagai basisnya yang membuat macan menjadi lebih kecil dan efisien dibanding sang kakak, Cayenne.

Porsche Macan 

Tanevsky berkolaborasi dengan desainer Lamborghini dan Audi membuat Lamborghini Madura. Menurutnya, dipilihnya Madura diambil dari nama pulau yang terkenal dengan budaya karapan sapi, cocok dengan mobil berlambang banteng ini. Madura adalah proposal untuk proyek mobil hybrid Lamborghini pertama yang dijadwalkan akan rilis pada tahun 2016. 

Kehebatan Lamborghini Madura antara lain desainnya sekilas menyerupai tampilan Lamborghini Reventon dan mobil konsep Estoque. Namun, secara keseluruhan desain Madura lebih ramping dan agresif. Bagian depan Lamborghini Madura, mengusung lampu ramping untuk mempertegas kesan lebar pada mobil, dihiasi dengan lubang udara besar serta kap mesinnya yang memiliki lekuk unik. Bagian buritannya, posisi mesin hybrid yang berada di bagian depan, membuat Tanevsky dapat membuat garis-garis rumit yang membantu menjadikan tampilan Lamborghini Madura Concept memiliki tampilan yang sangat unik, menarik dan seksi. 

 Lamborghini Madura

Jika mobil di luar negeri sudah melirik dan menggunakan nama-nama Indonesia, ada baiknya mobil nasional kita juga menggunakan nama-nama lokal. Jangan sampai nama-nama lokal sudah keduluan sama mobil buatan luar negeri. Kali-kali aja ada yang mau pakai nama Banteng, Singa, atau Buaya. Asal jangan buaya darat ya....hehe....

5.01.2012

Sekeping Rindu Buatmu


When will I see you again? 
You left with no goodbye, not a single word was said - Adele 

Nyatanya aku memang tidak pandai merangkai tentang dirimu. Ingin mendiskripsikan dirimu dalam sebuah sajak indah. Ingin menulis tentang dirimu tentang sahabat yang selalu menjadi pahlawan buatku. Tapi nyatanya selalu gagal. Hanya ini yang ingin kusampaikan padamu, apapun keadaanmu disana, aku akan selalu ada untukmu.