8.22.2011

Fenomena Mudik Lebaran


Mudik. Kata itu menjadi begitu familiar menjelang Hari Raya Idul Fitri di setiap tahunnya.Padahal mudik berarti pulang ke kampung halaman, bisa saja tidak dilakukan di waktu Lebaran. Tapi lebaran adalah nuansa yang berbeda jika kita pulang ke kampung halaman. Hari kemenangan dimana waktu berkumpulnya keluarga dari berbagai penjuru kota. Ini juga berarti hari libur yang panjang.:D

Tahun ini saya akan mudik ke Sumatera Barat, ke tempat mertua. Baru kali ini saya merayakan Idul Fitri disana. Ada reka-reka seperti apa lebaran disana. Adakah seramai di kota kelahiran saya di Medan? atau sesepi Jakarta? Entahlah.


Lebaran kali ini tidak hanya bersilaturahmi ke keluarga besar suami di Solok, tapi juga berkunjung ke keluarga besar saya di Pariaman. Selebihnya kami berencana berwisata mengelilingi Sumbar. Ini juga untuk kontribusi blog jalan-jalan saya, Lovely Travelling dan The Amazing Indonesia. hehe...Dua tiga pulau terlampaui lah pokoknya :D

Bagaimana rencana mudik kalian? Semoga kita diberi kelancaran dan keselamatan selama di perjalanan ya guys..

8.10.2011

Darsem dan Uang Sumbangan




Anda pernah membayangkan dapat uang Rp 1,2 Milyar? Jika Anda dapat "durian runtuh" seperti ini apa yang akan Anda lakukan? Hm... mengkhayal yuk..


Mungkin Darsem gak perlu mengkayal dapat uang sebesar itu, karena kenyataannya dia telah mendapat uang sumbangan sebesar Rp 1,2 Milyar. Darsem, seorang TKI yang bekerja di Arab Saudi dijatuhi hukuman pancung dengan dakwaan pembunuhan. Untuk bebas dari dakwaan tersebut, Darsem harus membayar denda sebesar Rp 4,7 Milyar. Hoho...dapat uang darimana sebesar itu?

Darsem memang lebih beruntung jika dibandingkan dengan Ruyati yang dijatuhi hukuman mati dengan dakwaan yang sama. Tanpa ujug-ujug yang jelas, tiba-tiba Ruyati sudah menjadi jenazah ketika kabar hukuman pancung itu tersiar.


Berdasarkan hal itulah, masyarakat kita menjadi marah dan emosional. Menuduh Pemerintah tidak bertanggung jawab terhadap warganya. Tidak lama kemudian, kasus Darsem muncul.

Lalu beberapa komunitas menyisihkan uangnya untuk kebebasan Darsem sebesar Rp 4,7 Milyar yang dikumpulkan melalui TvOne. Dana yang terkumpul cukup fantastis, sebesar Rp 1,2 Milyar. Walau dana tersebut belum cukup untuk membiayai kebebasan Darsem, ternyata kali ini Pemerintah bersedia menebus denda tersebut. Maka uang sumbangan itu diserahkan kepada Darsem.

Darsem yang didakwa melakukan pembunuhan atas majikannya sekarang menjadi kaya raya di kampung. Menjadi Orang Kaya Baru (OKB) memang kadang membuat manusia lupa daratan. Sekarang, Darsem memakai emas dimana-mana, orang kampung mengatakannnya "toko berjalan".

Uang sebesar Rp 1,2 milyar itu memang haknya Darsem. Yang saya sayangkan, kadang kita menyumbangkan dana kita ke orang yang tidak tepat.

Bagaimana menurut Anda?

8.02.2011

Metamorfosis



Kau selalu hadir dalam setiap metamorfosisku. Entah sebagai kupu-kupu yang rindu kebebasan namun rapuh, atau hanya sebagai bunga di taman yang gugur ditiup angin. Kau mengenalku sebelum aku menjadi sesiapa. Hanya tubuh tanpa gairah, tanpa hasrat yang menggebu. Bagiku hidup adalah hitam dan putih. Siang dan malam. Aku tidak mengenal dunia lain.Aku tidak mengenal dunia abu-abu.

Tapi kau membuka duniaku menjadi lebih berwarna. Bahwa ada dunia lain yang lebih indah dari yang selama ini kukenal. Aku menjadi terkagum karenanya. Bahwa hidup bukan hanyalah sekedar rutinitas. Hidup bukanlah suatu kepasrahan.Tapi hidup adalah mengejar cita-cita, mengejar impian.


Satu per satu lembaran mimpi kubuka. Kau menjadi bintang bagiku. Penunjuk arah yang akan menerangiku ketika aku tersesat. Kadang, kau menjadi sandaran bagiku ketika aku rapuh dalam tangisan. Kau selalu menemaniku dalam suka dan duka.

Aku membutuhkan kamu. Itulah yang kutau. Jika ketergantunganku padamu menimbulkan rasa lain... aku gak tau...