3.31.2010

Jangan Hacked Blog Saya

Baru kali ini saya kena yang namanya "hacker" di dunia blogsphere. Tiba-tiba blog saya yang "The Amazing Indonesia" berganti tulisannya keriting-keriting br0m0c0ra. Saya lihat Freedjitnya from indonesiandefacer.org on Hacked by br0m0c0ra. Mungkin karena saya menggunakan widget Freedjit sehingga saya tahu berasal darimana si br0m0c0ra itu.

Rasanya kesal sekali mengetahui blog saya dihacked begitu. Lagian saya bukan orang mengerti hacked-hacked an. Ya..bisa dibilang rada gaptek sih.


Diam-diam saya mengunjungi situs tersebut, rasanya penasaran. Ternyata situs mereka lengkap dengan list blog yang dihacked sama mereka. Tapi buat apa mereka "mengganggu" blog saya? Blog saya hanya bercerita tentang budaya dan pariwisata Indonesia. Sebuah 'blog' idealis saya untuk mempromosikan Indonesia kedunia luar. Yang menghacked orang Indonesia pula lagi!

Walau begitu, saya cukup mengantisipasi hal ini tidak terulang lagi. Dan ada beberapa tips untuk menghindari ini :

1. Instal secure wordpress plugin
2. Ganti passsword. Baiknya passwordnya merupakan perbaduan huruf dan angka
3. Jangan lupa mengganti tulisan hacked by br0m0c0ra dengan title blog kita.

ps: Buat para hacker, janganlah ilmu yang kalian punya digunakan untuk merusak karya orang lain. Mari kita sama berbuat sesuatu yang bermanfaat buat orang lain.

3.23.2010

Film Eat, Pray, Love di 3 Negara : Italia, India dan Indonesia

Novel termasyur Eat, Pray, Love karya Elizabeth Gilbert diadaptasi ke dalam film Hollywood oleh rumah produksi Plan B Entertainment. Tentunya yang paling menarik bagi kita warga Indonesia, salah satu lokasi dalam adegan film tersebut adalah Pulau Bali yang terkenal sebagai objek wisata kelas dunia. Penonton film Eat, Pray, Love yang menyebar di seluruh dunia akan menikmati keindahan Gianyar, Jimbaran, Sanur, Candidasa, dan perkampungan seniman Ubud lewat beberapa scene bernuansa Bali.

Novel Eat, Pray, Love berkisah tentang perjalanan seorang perempuan Amerika (yang diperankan oleh Julia Robert) yang berusaha keluar dari tekanan depresi dan kehilangan pegangan arah hidup. Dalam novel ini, sang tokoh menjalani sebuah proses bertahap bagaimana seni menikmati hidup melalui makan (eat), belajar mendekatkan diri kepada Tuhan (pray), sekaligus mencari cinta (love).


Italia menjadi negara pertama yang ia kunjungi. Dalam pertualangannya, Gilbert menetapkan tujuan yang berbeda disetiap tempat. Di Italia, Gilbert mempelajari seni menikmati hidup dan bahasa Italia. Selain itu, ia juga mengumbar nafsu makannya dengan menyantap makanan lezat khas Italia.

Lalu, setelah ke Italia, Gilber pun melalang buana ke India. Di India, dia mempelajari seni devosi atau penyerahan diri disebuah Ashram atau padepokan Hindu. Ia menghabiskan waktu empat bulan untuk mengeksplorasi spiritualnya.

Setelah ke Italia dan India, Gilbert pun pergi ke Bali, Indonesia. Di pulau inilah ia menemukan tujuan hidupnya yakni kehidupan baru yang seimbang antara kegembiraan duniawi dan ketenangan batin.

Di Bali, Gilbert menjadi murid seorang dukun tua bernama Ketut Liyer yang juga seorang pelukis dan peramal lewat bacaan garis tangan. Gilbert juga bersahabat dengan Nyoman, penjual jamu tradisional Bali. Dan Di Bali, Gilbert menemukan cinta yang selama ini dicarinya. Dia berjumpa dengan lelaki paruh baya asal Brasil.

Film ini memang belum diputar di Indonesia. Tapi buat saya, ini salah satu film yang patut ditonton, berhubung saya menyukai ragam budaya yang berbeda. Yang patut disayangkan dari film ini adalah kenapa BALI yang disebut, bukannya INDONESIA. Seakan-akan Bali bukan bagian dari Indonesia. Film ini akan menambah semakin terkenalnya Bali daripada Indonesia.

Yuk kita lihat saja Trailernya.




3.22.2010

Terpukau dengan Sandhy Sandoro

Pertama kali mendengar lagu Malam Biru (Blue Night) diputar di acara Inbox SCTV, saya langsung suka sama lagu ini. Saya kira awalnya Sandhy Sandoro adalah seorang penyanyi baru yang 'biasa' di belantara musik Indonesia.

Ternyata, pendatang baru ini telah lala melintang di jagad musik internasional terutama di Jerman. Berbekal niat sekolah ke Jerman sebagai arsitek, ternyata sesampai di Jerman, arah hidup Shandy Sandoro berputar sebagai musisi yang patut diperhitungkan.


Mimpi sebagai arsitek pun buyar, lalu Sandhy Sandoro beralih mengambil jurusan design. Tetapi hobbynya bernyanyi terus diasah dengan bergabung dengan musisi jalanan di Jerman (bahkan sampai ikutan ngamen segala). Sampai akhirnya Sandhy ditawari untuk mengikuiti kontes penyanyi (seperti Indonesian Idol) dan berhasil memenangkan kontes International Contest of Young Pop Singers NEW WAVE 2009 di Jurmala, Latvia. Wow...cukup patut diacungkan jempol. Mengingat sedikit sekali penyayi Indonesia yang bisa go internasional.


Lalu, kemarin malam, saya menyaksikan duet Sandhy Sandoro dan Glen Fredly yang menyanyikan lagu ciptaan mereka berdua "Let's Play Us" di Global Tv. Saya sampai merinding mendengar suara mereka berdua. Suara Shandy Sandoro yang khas (bahkan di Jerman Sandhy Shandoro dikira Afro karena suaranya yang mirip orang Afrika) dan permainan musik Glen Fredly yang memukau. Penonton begitu hening dan menikmati permainan musik mereka sehingga tidak ingin kehilangan sedetik pun keindahan musik yang mereka sajikan.



Semoga kehadiran Shandy Sandoro mampu memberikan warna lain dalam musik Indonesia. Dan nikmatilah sajian musik dari Sandhy Sandoro

3.17.2010

Pernikahan 100 Milyar



Saya masih terperangah membaca tabloid yang dijual dijalanan. "Pesta Pernikahan 100 milyar Adrie Bakrie dan Nia Ramadhani". 100 milyar?? Ya Ampun, uang segitu dihabiskan hanya untuk merayakan pesta pernikahan? Oh My God! Sudah tidak adakah rasa sensitivitas mereka terhadap negeri ini?

Konon, kabarnya pesta ini akan diadakan di Pulau Bali, tepatnya di daerah Pecatu. Konsep pernikahannya sendiri didesain oleh Preston Baileys, seorang perancang terkenal di dunia internasional. Tak heran, pernikahan kali ini dikatakan pernikahan termewah penuh dengan kilau emas.


Sebenarnya kabar pernikahan dengan angka yang super fantastis ini sudah dibantah oleh kedua belah pihak keluarga. Tapi rupanya wartawan punya hitungan tersendiri sehingga berita ini seperti tak terbantahkan.

Mari kita lihat kebelakang. Rasanya belum lepas dari ingatan kita tentang peristiwa lumpur lapindo. Apakah segala hak-hak orang yang terkenda dampak langsung maupun tidak langsung sudah diberikan? Dan jika uang 100 milyar itu diberikan untuk mengganti rugi atas peristiwa dahsyat itu, sudah berapa keluarga yang akan tertolong?

Ah, manusia..manusia..rasanya tidak akan habis dunia ini untuk direngkuh.

Akhirnya, saya hanya bisa mengucapkan Selamat menempuh Hidup Baru. Semoga menjadi keluarga yang sakinah, warahmah dan mawaddah.

3.15.2010

Awards dan Theme Favorit

Terinspirasi dari tulisan mba Reni, tentang Award dan cara menyikapinya. Saya malah baru tahu kalau ada orang menolak pemberian award sesama blogger. Karena buat saya, award adalah sebuah penghargaan yang seharusnya membuat kita 'bangga' menerimanya. Dan itu merupakan suatu kehormatan buat saya menerima sebuah award.

Selain itu, award merupakan simbol persahabatan antara sesama blogger. Begitu banyak persahabatan yang terjalin karena saling mengunjungi blog teman-teman. Hal ini juga yang memotivasi saya untuk belajar bagaimana membuat award.

Nah,untuk itulah, saya mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang memberi saya award.Ini award dari mas Ivan Kavalera, Sang Sastra Radio yang mengintai sastra dan seni budaya dari wilayah paling pinggir.


Lalu dari mba Ninneta, sebuah award tentang Kasih, kedamaian dan Cinta.


Lalu, aku mengucapkan terima kasih kepada mba Reni yang telah menobatkan themeku sebagai salah satu theme favoritnya. Dan aku harus memilih theme favoritku. Setelah mengubek-ubek blog teman-teman, maka inilah pilihanku (ditampilkan secara acak).

Blog milik Yolizz ini begitu manis, dengan warna merah mudah dan khas remaja. I love it.




Ini salah satu theme favorit saya, makanya tidak heran saya menjadikannya theme website saya yang baru launching The Amazing Indonesia. Template ini sesuai dengan isi blognya yang bercerita mengenai budaya, pariwisata, sosial, dan sejarah.
Ini blognya mba Tisti Rabbani. Aku suka sekali bunga-bunga yang ada diblognya, dan desain yang begitu apik membuat para bloggers betah untuk berkunjung. Sayang, saat ini mba Tisti jarang update.

Sang Bintang Utara merupakan salah satu theme favorit saya. Sesuai dengan namanya, theme blog ini penuh dengan bintang dan warna ungu sebagai dasarnya.



Template ini hampir menjadi template saya, tapi saya memutuskan untuk memakai template saya sekarang. Blog ini milik The Michi yang memberikan kesan history yang kental. Nice Template!

Waah....semua tugas udah terselesaikan dengan baik. Semoga persahabatan sesama blogger semakin solid! Keep Writing! Keep Blogging!

3.10.2010

Parangtritis, Pantai Penuh Misteri

Hari kedua di yogya, perjalanan dilanjutkan ke Pantai Parangtritis dan Candi Borobudur. Supaya kedua tempat tersebut dapat dikunjungi sekaligus, kami berangkat dari pukul 7 pagi.

Saya memang penasaran dengan pantai Parangtritis, pantai penuh misteri akan mitos Ratu Kidul. Kabarnya pantai ini banyak memakan korban jiwa dan dilarang memakai baju berwarna hijau. Karena baju warna hijau adalah warna tersebut adalah warna favoritnya Sang Ratu kidul. Saya sendiri antara percaya dan tidak percaya. Hanya saja saya tidak berani mengambil resiko memakai pakaian warna hijau. Takut kualat..xixixi..




Lokasi pantai ini sekitar 27 Km dari kota Yogyakarta, kami naik bis selama 45 menit. Ongkosnya cukup murah hanya 15 ribu sudah termasuk uang masuk ke pantai.

Sebenarnya Pantai Laut Selatan ini tidak seseram yang saya bayangkan. Pantai dengan air yang biru, dan bersih serta gelombang laut yang saling bekejar-kejaran. Pantai ini tetap memberikan keceriaan bagi pengunjungnya. Orang-orang tetap bermain layangan, mandi di pantai (walaupun sudah dilarang berkali-kali), bahkan ada yang pacaran disudut-sudut batu besar.

Menjelang siang, kamipun meluncur ke Candi Borobudur. Tetapi tidak ada angkutan yang langsung kesana. Maka, kamipun harus balik dulu ke Yogyakarta, baru naik bis ke Magelang. Sayang, kali ini kami apes. Hiruk pikiknya perayaan Imlek membuat suasana jalanan jadi macet parah. Sehingga kamipun harus naik Taksi yang muter jalan untuk menghindari kemacetan. Ongkos taksi ini lumayan menguras isi dompet. Tapi, masa sih batal ke Candi Borobudur? Rasanya kurang afdol ke Yogya tidak mampir ke Candi penuh sejarah ini.

Rasanya puas jalan-jalan di Yogya selama 3 hari.

3.04.2010

Singgah ke kotamu, Yogyakarta

Setelah sekian lama tidak mengunjungi Yogya akhirnya kesampaian juga saya berlibur ke Yogya. Kenangan tentang Yogya di masa kecil, hanya sayup-sayup diingatan saya. Kenangan itu sudah terlalu lama untuk diurai kembali.

Kami sampai di Yogya pukul 5 subuh. Saya tidak dapat tiket kereta api untuk berangkat lebih awal. Rupanya liburan 3 hari ini cukup membuat tiket kereta api habis dan lebih mahal dari biasanya.


Masih dalam suasana dinginnya pagi dan sepinya kota Yogya, seseorang menghampiri kami. Rupanya dia adalah menantu dari seorang nenek yang duduk disebelah kami. Kebetulan sang nenek pergi sendirian dan baru pertama kali naik kereta api. Jadi, anaknya yang di Jakarta 'menitipkan' sang nenek kepada kami.

Setelah mengobrol sebentar, si ibu menawarkan diri untuk mengantar kami ke penginapan. Kami pun tidak menolak, karena kami memang 'buta' dengan Yogya. Ah, hari pertama sudah merasakan ramahnya Yogya...

Karena kami hanya 3 hari di Yogya, planning harus dibuat sepadat mungkin. Hari pertama kami menghabiskan untuk keliling kota Yogya naik becak!

Kami mampir ke Borobudur Silver, barangnya sih bagus-bagus tapi harganya mahal! Ya, sebandinglah dengan nilai seni dan kesulitan membuatnya. Seperti kata pepatah, "ada harga ada rupa".

Lalu perjalanan dilanjutkan ke candi Prambanan. Syukurnya, jarak satu lokasi wisata ke lokasi lainnya tidak begitu jauh. Sehingga bisa dilakukan dalam satu hari. Perjalanan ke candi Prambanan ditempuh selama 45 menit naik bus Trans.

Sesampai di candi Prambanan, tidak lupa untuk berfoto-foto ria. Setelah puas berfoto, kami diharuskan mengelilingi candi untuk menuju pintu keluar. Weks, ini dia yang bikin kaki jadi gempor karena ternyata kami harus mengelilingi taman yang luas, dan toko-toko souvenir. Pulangnya kami naik becak karena sudah tidak tahan lagi.

to be continue...