5.06.2011

Hijrah



"Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung." (QS. Al-Jumuah : 10)

Hijrah sudah ada pada zaman Nabi Muhammad SAW untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Sehingga Allah pun menyarankan agar bertebaran kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah sebanyak-banyaknya.

Jadi, kalau memang kehidupan disini memang sudah tidak ada harapan, maka segeralah hijrah untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Di Indonesia, suku yang paling banyak merantau adalah suku Minang. Dimana-mana ada orang Minang. Apalagi dengan adanya sistem warisan Minang yang berhak atas harta warisan adalah perempuan, maka para pria diharapkan berjuang sendiri untuk kehidupannya.


Untuk di seluruh dunia, penduduk China yang paling banyak merantau hingga dimana-mana kita bisa bertemu orang China dengan beragam kewarganegaraan. Diantara orang Minang dan orang China ini ada kesamaan yang cukup melekat, yaitu mereka tidak meninggalkan bahasa ibunya. Mereka cukup teguh melestarikan budayanya.

Di keluarga saya sendiri, ada kakak dan abang saya yang merantau ke luar negeri untuk mencari sesuap nasi segenggam berlian #halah!. Cukup sedih ketika mengetahui bahwa kami harus berjauhan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Tapi disisi lain, saya bahagia melihat mereka.

Kemarin, saya mengantar kakak saya yang kebetulan suaminya dapat kerja di Mesir. Ada haru, ada bahagia.

Lalu, suami saya bertanya "Isti, gimana kalau kita pindah ke Surabaya? Ada tawaran menarik disana". Rasanya berat sekali meninggalkan kehidupan di Jakarta yang sedang kami bangun. Memulai sesuatu yang baru, dimana tidak ada sanak keluarga dan meninggalkan yang sudah ada memang berat. Saya memilih untuk bertahan di Jakarta. Toh, kami juga sudah merantau dari Medan ke Jakarta. Tapi kalau ada tawaran ke luar negeri saya ikuuttt.. :)

9 comments:

warsito said...

klo hijrah dengan ketulusan hati mungkin akan di berkahi Allah S.W.T mudah-mudahan dengan kita berhijrah akan menemukan apa yang kita inginkan

marsudiyanto said...

Meski komunikasi dan transportasi sudah demikian mudah, tapi jauh dari kampung halaman memang perlu pertimbangan berkali2...
Dan kalau pikiran buntu, biasanya kita pasrah dan bergumam: "apa sich yang kita cari jauh2?"
---------------------
Saya juga merantau, tapi jaraknya cuman 100 km.

Unknown said...

duh mau pindah lagi..alamak....tapi kalo emang lebih baik di sana, ya gak apa apa.

choirunnangim said...

assalamu'alaikum...
berhijrah merupakan solusi dan tindakan yang pati memberi banyak pelajaran bagi kita...
contoh real telah dilakukan oleh nabi kita, pun orang-orang china juga begitu

Cipu said...

Wah Isti mau ke Surabaya?

Saya juga sudah berapa kali hijrah, dari kampung ke Makassar, trus dari Makassar ke Jakarta. Selalu ada masa adaptasi, dan begitu masa adaptasi dilalui dengan baik. Insya Allah segalanya akan membaik.

Semoga kalau jadi pindah ke Surabaya, Isti bisa kerasan. Amiin

ghost said...

dan begitu juga dengan orang-orang jawa...di mana-mana ada.meskipun begitu,hijrah yang terbaik saat kembali ke tanahair sendiri...penghijrahan dari penghijrahan yang lain.

choirunnangim said...

assalamu'alaikum...
mari berhijrah demi kelancaran usaha selanjutnya...

Mulyani Adini said...

Suami saya juga ngajak pindah ke Surabaya tapi sepertinya hati saya belum bisa berpisah dgn saudara2 saya

TM Hendry said...

Bnr banget Mba Isti, bumi Allah itu luas, kita dapat mencari jln untuk bertahan hidup wajar dan halal di belahan bumi manapun yg kita sukai, tp tetap semua itu merupakan pilihan yg harus di pertimbangkan secara matang, karena resikonya untuk kita n ke baikannya jg untuk kita...