4.06.2010

Ujung Genteng, The Virgin Place

Tidak mudah untuk sampai ke daerah Ujung Genteng, Sukabumi, Jawa Barat. Lama perjalanan dari Jakarta sekitar 7-9 jam, memasuki jalan-jalan yang berliku dan jelek dan sulit transportasi umum, sehingga disarankan untuk menggunakan kendaraan pribadi. Tapi ketika sampai disana, rasanya semua terbayar lunas.


Kita akan melihat keindahan pantai dengan pasir putih, laut yang biru dengan batu karang di pesisir pantai. Semua masih 'virgin', belum terjamah dan rada sepi. Tapi kalau hari libur, daerah ini rada ramai. Paling tidak semua penginapan "full book".

Karena daerah ini belum dikelola dengan baik, maka tidak heran, jalan yang dilalui hanya jalan setapak (hanya bisa satu mobil) yang dikanan kirinya ilalang dan penuh dengan kubangan air kalau hujan. Dan satu lagi, jarang ada warung yang jual makanan. Hiks...


Selain karena keindahan alamnya yang masih natural, ada kebiasaan lucu dari orang disana yang menyebut huruf "p" menjadi "f". Seperti profesi menjadi frofesi, atau optimis menjadi oftimis. Saya yang membaca tulisan dijalan-jalan, rasanya pengen senyum-senyum sendiri.

Dan setelah saya beberapa hari disana, baru saya 'sadar' kenapa penduduk disana jarang ada yang mandi di laut. Bahkan anak-anak kecil disana jarang yang nyebur ke laut. Padahal biasanya anak-anak suka ga tahan kalau lihat air. Saya pun bertanya lebih lanjut dengan nelayan disana. "aa bisa berenang?" "bisa neng, paling cuma sepuluh menit". Lalu, si nelayan cerita tentang pantai ombak 7 yang ombaknya biasa dibuat surfing sama orang bule. "aa bisa surfing? lumayan aa, kalau bisa surfing kan bisa mengajari orang lokal belajar surfing.."lalu si aa jawab " aa takut neng..." Padahal si aa mencari nafkah di tengah laut, di samudera Hindia. ck..ck....


Selain pantai Ujung Genteng (Pengumbahan), banyak sekali daerah potensial yang bisa dikunjungi. Ada air terjun cikaso, penakaran penyu, pantai ombak 7, dll. Penginapan disini juga lumayan bersih, dengan tarif 200-300 ribu semalam. Kebetulan saya menginap di pondok yang masih tradisional, dengan lantai kayu. Biar bener-bener ngerasain suasana desanya.. :)

Jangan lewatkan postingan berikutnya tentang penakaran penyu ya... ^_*

Related Post :

Hidden Beauty in Ujung Genteng

21 comments:

Unknown said...

kalo di kelola dg baik pasti ramai tuh.

Ratasoe said...

Knjungan blik bwt sahbat, salam knl ya..;-) trims dh mampir di gubuk aq hehe..

Novi Saluntara said...

isti ke sana sama siapa? sendiri ajah?

elmoudy said...

fotonya kereen banget. Ujung genteng... kirain tempat nangkring di atas rumah, eh ternyata bukan. tempatnya segeeer banget..

non inge said...

jadi pengen liburan ke pantai T.T

met malem ^^

buwel said...

subhanalloh indahnya...

achen said...

ditunggu penyunya, penangkaran penyunya maksudnya.. :-)

Arum Suryaningtyas said...

wahh..pantainya indahh bangettt,,, kerenn..
perlu lebih dieksplor lagi tuh harusnya..

Ninda Rahadi said...

wah inget kotaku deh

aisyah muna said...

jiaaaaaaaaaahhh..pantaiiiiiiiii..i wanna go there..mauuuuuuu

aulawi ahmad said...

jadi pingin kesana :) tq dah berbagi :)

secangkir teh dan sekerat roti said...

kalo ada duit ya.. gak janji.. :D

rika riyanti said...

indah bnget keliatannya... btw, kok namanya ujung genteng mba??? ada kisahnya gak?? hehe...

Unknown said...

indah sekali...

ivan kavalera said...

Jadi pengen ke sono..

RCA 102,5 FM said...

INDAH YA

dhodie said...

Serasa ikutan ngerasain ke UG dalam postingan ini hihihi. Eh nginep di mana jadinya?

Arjuna said...

nice,,
pantai yg indah,,
indonesia githu...semuanya so beatyfull

salam,,,

Anazkia said...

Mbak, kok gak ngajak2 saya sih...??? *setelah ngambek di FB, kini ngambek di blog* :D

Ajeng said...

Semoga Pemda setempat membaca postingan ini sehingga sarana dan prasarananya segera diperbaiki ^-^
Apa kabar mbak?

attayaya said...

maaf, tadi kupikir lagu bang iwan fals
ujung aspal pondok gede
rupanya ttg pantai keren
mantap abisssssss lah
perlu pembenahan pada masyarakat lokal, pemda dan pengunjung