7.08.2010

Selimut Debu




Asia bagaikan tubuh hidup yang terdiri dari atas tanah dan air. Jantung yang berdetak di dalamnya adalah Afghanistan. Kehancuran Afghanistan adalah kehancuran Asia. Kemajuan dan kemakmurannya adalah kesejahteraan Asia.
--Allama Iqbal--


Apa yang ada dibenakmu tentang Afghanistan? Negara gersang dengan perbukitan yang gundul? atau laki-laki yang berjeggot tebal dan perempuan yang menutup diri dibalik burqanya? atau negeri dengan Islam extrem yang terkenal dengan Talibannya? atau juga negeri penuh debu dan peperangan yang tak kunjung usai?

Tidak ada yang salah dengan semua persepsi yang ada dibenakmu saat ini. Afghanistan adalah sebuah negeri impian bagi para penduduknya yang telah bermigrasi ke berbagai negara seperi Pakistan, India, Iran dan belahan dunia lainnya akibat perang yang tak kunjung usai. Dan Agustinus Wibowo menceritakan kisah perjalanannya ke negeri Selimut Debu dengan begitu apik seakan kita ikut dalam petualangannya.


Tapi bagiku, membaca buku ini bukan sekedar ikut dalam perjalanan sang penulis, tapi buku ini membuatku lebih mengenal dirimu. Bagaimana setiap lembar yang ditulis oleh Agus adalah kisah tentang dirimu yang tak pernah terungkap sebelumnya. Dan akupun larut dalam kisah-kisah yang diceritakan Agus melalui buku ini.

Kau beruntung. Kau tidak termasuk anak-anak afghani seperti yang diceritakan Agus lewat bukunya dimana banyak sekali anak-anak yang tidak sekolah, bahkan tidak bisa membaca tulis. Kau beruntung. Kau bisa sekolah di luar negeri, di sekolah penerbangan yang bergengsi. Semoga kelak kau bisa membantu negerimu dengan tanganmu yang kokoh, seperti sering kau bilang bahwa kita harus membantu yang lemah.

Lewat buku ini, sekarang aku mengerti mengapa kau bisa berbahasa urdu. Dimana pada zaman Taliban masih berkuasa, terjadi pengungsian yang besar-besaran ke Pakistan. Taliban membuat negeri ini lumpuh, tak berdaya, ditambah dengan peperangan dimana-mana bahkan terjadi kebencian antar suku yang begitu menyolok. Sehingga Pakistanlah tempat untuk berlindung dan mencari kehidupan yang lebih baik.

Syukurnya, engkau tidak punya pikiran kolot dan islam extrem yang selama ini kubayangkan tentang Afghanistan. Kau tidak berjenggot tebal. Kau punya pikiran yang moderat. Dan yang paling aku sukai dari dirimu adalah bagaimana kau menghargai orang lain. Pemikiranmu yang tajam dan hatimu yang lembut membuat aku suka berbicara denganmu berjam-jam. Mungkin inilah efek dari pendidikan dan pengalaman hidup yang keras.

Melaui novel ini, sebagian pertanyaanku tentangmu terjawab. Novel Selimut Debu bukan sekedar cerita tentang seorang traveler keliling dunia dengan gegap gempitanya, tapi ini sebuah cerita tentang petualangan yang menampilkan kisah-kisah yang tak pernah kalian tahu sebelumnya. Tentang budaya, islam, kepedihan, peperangan, kehancuran hidup dan tentang persaudaraan. Tak heran ada pepatah Afghan "Hari pertama adalah teman, hari berikutnya jadi saudara".

Buku ini sangat layak dibaca bagi yang menyukai petualangan. Recommended!

16 comments:

dhodie said...

Udah lama kepengen baca buku ini. Latar Afghanistan yang pernah saya geluti bukunya itu Kite Runner, dan memang menakjubkan bukunya.

Insya Allah, beli :-)

yansDalamJeda said...

Sepertinya ini buku yang menarik. Ya, perang tidak memberikan apa-apa selain kehancuran. Kita bisa belajar dari buku ini.

Abdul Hakim said...

ada yang punya bukunya?? boleh saya pinjem.hehe

NOOR'S said...

Wah...kayaknya seru tuh, isi cerita dari buku itu. Boleh pinjam ngga ? hehehe

Arum Suryaningtyas said...

jadi penasaran sama novelnya dah...
reviewnya bagus mbak.. :D

Kakang Prabu said...

pinjem boleh ga?
hehehe..

lam kenal..

Nathan said...

wah, keqnya smua maw minjem, ane duluan dunk...
afwan, ane br b'silaturrahim...

Unknown said...

wah, tuh pasti karena terlalu berdebu negaranya sampai judulnya spt itu.

- said...

Terimakasih Isti. Saya catat rekomendasi ini.

ellysuryani said...

Selimut Debu, hm kelihatannya menarik. Resensi mantap sobat.

Mulyani Adini said...

Dari judulya sudah wangi..agak berlebihan ya..
sepertinya menarik ..selamat beraktifitas

Irma Senja said...

waw sepertinya buku yang luar biasa ya mba ^^

dear mba isti....

apa kabar mba,mohon maaf baru bisa berkunjung ,inipun dicicil sedikit2 hehe...

padahal rindu menjelajah para sahabat bloger semua tapi kadang kondisi tdk memungkinkan. apalai saya benar2 tdk blh begadang skg :(

Ninda Rahadi said...

ooh belum pernah tau bukunya deh mbak aku

J O N K said...

saya suka reviewnyaa !!!!

:)

karzanik said...

apa yang teteh paparkan..saya jadi tertarik baca novel tersebut..makasih resensi novelnya....kebetulan saya juga seneng baca novel...

Anonymous said...

guoweigang When moment in time pertains cheap pandora find expensive jewelry regarding Mother you'll notice engagement pandora jewelry rings is among the actual ideal presents you can actually produce buy Pandora your mother. You can find explanation why folks should display discount pandora his or her's mother's with gifts. A birthday and mom's birthday are pandora 2010 usually a couple of the extremely difficult times to be able Pandora Bangles to opt for the surprise for the purpose of Beads Banglesmommy, bracelets is usually something you Pandora Bangles Sale mom will forever want in addition to clothing. cheap pandora bracelets The many you will discover six handy Pandora bracelet techniques for purchasing the best Single parent's expensive jewelry.